"kalo kamu?"
perkenalkan
nama; aisyah
tinggi; 157
berat; 47
hobi ; book addict, outdoor activity, love basket & swim
pekerjaan; pelajar
"kak, kita harus bagaimana? tanya aisyah sambil memandang pras"
pras yang ditanya begitu, menghela nafas panjang
"entahlah" jawabnya pendek
"mungkin kita bisa pergi rumah om kita di daerah pelabuhan" ucap chandra
"dan disana kita bisa aman, soalnya om kita orang kaya yang hobinya berburu hewan di afrika. dan koleksi senjata apinya cukup untuk bertahan hidup kita disana" sambung cakra
mendengar nya pras mulai berpikir dalam.
sejenak dalam keheningan, terdengar suara hery yang mulai sadar.
"ahhh.. kepalaku sakit" rintih hery
"hery.. akhirnya kau sadar juga" ucap pras sembari membantu bangun hery yang kelihatan lemas.
"dimana kita..?" tanya hery
"kita di mall om" jawab aisyah dengan memberikan air mineral kepadanya
"apa kau sudah kuat untuk berjalan?" tanya pras dengan suara datar
"tentu saja, kami sudah dilatih untuk siap sedia" ucap hery dengan berdiri cepat dan melakukan gerakan pemanasan.
"ok. chandra.. dimana rumah om kamu yang ada di pelabuhan utama?"
"kalo dari sini bisa 2 jam klo kita naik mobil atau motor." candra terlihat berpikir keras.
"kenapa jauh sekali?" aisyah heran
"atau lebih baik kita berjalan kaki kesana, karena kalo kita kesana dengan memakai kendaraan bakal memancing mahluk itu untuk mengikuti kita," ucap chandra panjang
"dan kalaupun kita memaksakan naik kendaraan, bukan tidak mungkin jalanan akan penuh dengan mobil dan motor yang ditinggal pemiliknya."
sambung chandra lebih panjang
"baiklah, pagi esok kita berangkat, siapkan yg kalian akan bawa, makanan & perlengkapan yang penting saja. lalu istirahatlah. esok mungkin adalah hari terpanjang yang akan kita lalui" ujar pras tegas.
"pras.. mungkin kau calon pemimpin yang baik di hari yang akan datang"
hery memuji pras.
pras: (mungkin juga tidak teman, terlalu cepat kau berkata begitu)
19;45 pm wib
angie terus memandangi andrie yang pingsan sejak pagi tadi.
pikirannya kalut. tangannya erat memegang pipa besi
"jangan sampai dia menjadi salah satu dari mereka, gk mungkin.."
"eeerrhhghhhhh.." suara rintihan dari andry mengejutkan angie
dengan cepat angie berdiri sambil menodongkan pipa besinya kearah andry yang masih dalam keadaan tertidur
"eeeerrhhhhghhhhh.." terdengar kembali rintihan andry yang makin membuat suasana di ruangan itu mencekam.
"ndry..??.. andryy...??" panggil pelan angie
"angie...." andry terdengar memanggil angie dengan pelan
"kamu sudah sadar ndry.??" jawab angie lirih
"tolong bantu aku bangun ngie... aku gk bisa bangun sendiri"
"tapi kamu gak berubah khan...??"tanya angie yang memastikan
andry terlihat mencoba bangun sendiri dengan susah payah
"berubah bagaimana maksud kamu?" tanya andry heran
"ya berubah seperti mahluk itu, setiap yang digigit ataupun ada terkena darahnya akan berubah seperti mereka"
"tentu saja tidak" jawab andry tenang
"tapi aku melihat, kalo lenganmu sudah di gigit oelh mahluk itu."
"tenanglah.. aku akan menjelaskan semuanya. tapi sebelum itu bantu aku untuk duduk dahulu"
mendengar suara andry yang berkharisma, angie mulai percaya & berjalan menuju ke andry lalu membantunya
"terima kasih angie..."
"sekarang jelaskan, apa maksudmu kamu gk akan berubah seperti mereka walau sudah digigit"
"ok. sudah saatnya aku jujur padamu, kalau..
"kalau kenapa??" kejar angie
<<Part 8
Part 10>>
Demikian artikel tentang Cerita Zombie Indonesia : Mati Sebagai Pahlawan, atau Hidup Sebagai Pecundang (Part 9) ini dapat kami sampaikan, semoga artikel atau info tentang Cerita Zombie Indonesia : Mati Sebagai Pahlawan, atau Hidup Sebagai Pecundang (Part 9) ini, dapat bermanfaat. Jangan lupa dibagikan juga ya! Terima kasih banyak atas kunjungan nya.